Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
  • Profil
  • Publikasi
  • Berita
    • Berita Kegiatan
    • Kabar LKHP
    • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra
No Result
View All Result
Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
  • Profil
  • Publikasi
  • Berita
    • Berita Kegiatan
    • Kabar LKHP
    • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra
No Result
View All Result
Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
No Result
View All Result

Tantangan Politik Uang: Pemilih Muda Mendorong Demokrasi Untuk Indonesia Bermartabat

admin by admin
Mei 15, 2025
in Berita Kegiatan, Program Kerja, Publikasi
Reading Time: 5 mins read
A A
Foto bersama peserta dan pemateri setelah kegiatan berlangsung. Ahad, 11 Mei 2025 Gedung PP Muhammadiyah, Jl. Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Foto bersama peserta dan pemateri setelah kegiatan berlangsung. Ahad, 11 Mei 2025 Gedung PP Muhammadiyah, Jl. Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Penulis : Muhammad Al-Fatih (Internship)

Yogyakarta, Ahad 11 Mei 2025 – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bertajuk Peningkatan Kesadaran Politik Pemilih Muda: Pemilu dan Politik Uang. Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) serta Komite Independen Sadar Pemilu (KISP), sebuah Non-Government Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada penyampaian pesan moral dan nilai-nilai kepemiluan serta demokrasi kepada masyarakat luas.

Bambang Eko C. Widodo, S.IP., M.Si., dan Prof. Dr. Titin Purwaningsih, S.IP., M.Si., menjadi pemateri dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan oleh LHKP PP Muhammadiyah pada Ahad lalu. Keduanya, yang akrab disapa Pak Bambang dan Prof. Titin oleh para mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY, merupakan dosen pengampu mata kuliah dengan konsentrasi pada tata kelola pemilu dan politik lokal.

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ini dihadiri oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) se-Kota Yogyakarta, seperti Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari berbagai Pimpinan Cabang serta Pimpinan Komisariat.

Selaras dengan tema kegiatan Peningkatan Kesadaran Politik Pemilih Muda: Pemilu dan Politik Uang, sasaran utama kegiatan ini memang ditujukan kepada AMM yang mayoritas terdiri dari anak muda berusia produktif sebagai pemilih pemula. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran dan kepekaan mereka terhadap bahaya politik uang yang kian marak dengan beragam bentuk, tetapi juga mendorong mereka untuk menyebarkan pemahaman tersebut kepada masyarakat luas, sehingga kesadaran kolektif terhadap bahaya politik uang semakin meluas di tengah masyarakat.

Dalam kegiatan ini, Bambang selaku pemateri menyampaikan bahaya politik uang terhadap kondisi demokrasi di Indonesia, kualitas pemerintahan, serta masa depan masyarakat secara keseluruhan. Ia menekankan bahwa masyarakat yang menjadi objek politik uang lama-kelamaan akan mengalami ketergantungan terhadap hadiah atau uang yang diberikan. Akibatnya, kemandirian ekonomi menjadi sulit dicapai jika praktik ini terus berlangsung. Lebih dari itu, politik uang juga dapat menghilangkan sikap kritis masyarakat dalam memilih calon pejabat publik, karena pilihan mereka sudah terlebih dahulu “dikondisikan” oleh iming-iming hadiah.

Yang lebih mengkhawatirkan, menurut Bambang, adalah dampaknya terhadap kualitas demokrasi dan pemerintahan. Politik uang dapat menggeser kekuasaan politik menjadi persoalan privat. Akibatnya, dana operasional yang seharusnya digunakan untuk keberlanjutan masyarakat dan pembangunan infrastruktur justru disisihkan untuk mengembalikan modal politik yang telah dikeluarkan saat kampanye. Selain itu, praktik politik uang juga terus menyuburkan budaya suap dan korupsi di Indonesia.

Selain menjelaskan bahaya dan dampak negatif politik uang, Bambang juga memaparkan berbagai bentuk praktik politik uang, mulai dari yang umum diketahui hingga yang jarang disadari sebagai bagian dari politik uang. Salah satu bentuk yang paling umum adalah vote buying (pembelian suara). Praktik ini sudah sangat lumrah dan sering terdengar, di mana calon pejabat publik, melalui tim sukses atau relawannya, membagikan barang atau uang tunai dalam jumlah tertentu kepada calon pemilih menjelang hari, atau bahkan beberapa jam sebelum pemungutan suara. Tujuannya jelas: agar penerima imbalan tersebut memberikan suara kepada calon yang bersangkutan.

Selain vote buying, terdapat pula bentuk lain yang disebut individual gifts (pemberian pribadi). Dalam praktik ini, calon pejabat publik juga melalui tim sukses dan relawannya membagikan barang-barang seperti suvenir atau kenang-kenangan, baik saat kampanye maupun ketika melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah calon pemilih. Tujuannya serupa, yakni agar penerima hadiah tersebut memilih calon yang memberikan barang tersebut.

Selanjutnya, bentuk lain dari praktik politik uang adalah dalam bentuk pelayanan dan aktivitas (services and activities). Bentuk ini biasanya dilakukan oleh kandidat yang mengadakan kegiatan sosial, olahraga, atau kesehatan yang sepenuhnya disponsori atau didanai oleh kandidat tersebut. Tujuannya adalah agar masyarakat yang menjadi sasaran merasa diperhatikan, sehingga diharapkan mereka akan memilih kandidat tersebut dalam kontestasi politik.

Bentuk lain yang tak kalah berbahaya adalah politik uang dalam bentuk club goods (barang-barang kelompok), di mana manfaat dari praktik ini lebih ditujukan kepada kelompok dibandingkan individu. Praktik politik uang dalam bentuk club goods ini umumnya terbagi menjadi dua kategori. Pertama, donasi kepada asosiasi-asosiasi komunitas, seperti ikatan alumni sekolah, komunitas hobi, dan persatuan guru. Kedua, komunitas yang tinggal di wilayah perkotaan maupun pedesaan, seperti kelompok ibu-ibu PKK, kelompok tani, dan sebagainya. Tidak jarang, selain memberikan donasi berupa uang, kandidat juga memberikan barang-barang fisik sesuai kebutuhan komunitas saat melakukan kunjungan. Harapannya, dengan memberikan bantuan kepada komunitas tersebut, kandidat dapat mengunci dukungan suara dari kelompok tersebut dan mendorong mereka untuk memobilisasi suara yang lebih luas sebagai basis akar rumput maupun relawan.

Bentuk praktik politik uang yang terakhir, dan juga merupakan salah satu yang jarang diketahui bahkan sering tidak disadari sebagai bagian dari praktik politik uang, adalah proyek-proyek pork barrel. Dalam praktik pork barrel, para kandidat tidak hanya menggunakan dana pribadi, tetapi juga kerap memanfaatkan dana pemerintah untuk kepentingan kampanye terselubung.

Proyek pork barrel biasanya ditujukan pada wilayah geografis tertentu, dengan karakteristik berupa proyek publik yang didanai oleh anggaran negara, namun dimaksudkan untuk meraih dukungan masyarakat terhadap kandidat tertentu. Praktik ini umumnya dilakukan oleh kandidat petahana yang menjanjikan pembangunan infrastruktur sebagai bentuk pencitraan saat menjelang pemilu, dengan harapan publik akan memilih mereka kembali. Kandidat yang sudah berada dalam struktur pemerintahan pun sering memanfaatkan proyek ini sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan dalam periode selanjutnya.

Selain Bambang, Prof. Titin juga menyampaik materi dalam sesi yang berbeda. Jika Bambang lebih banyak membahas aspek teoritis, maka sesi yang dibawakan oleh Prof. Titin lebih menitikberatkan pada diskusi interaktif yang membahas solusi atas dampak buruk praktik politik uang. Sesi ini berlangsung dengan sangat interaktif, baik dari sisi pemateri maupun peserta yang hadir. Prof. Titin membuka diskusi dengan dua pertanyaan utama, yaitu: mengapa politik uang, khususnya di Indonesia, menjadi hal yang lumrah? Dan bagaimana solusi untuk mengurangi praktik politik uang tersebut?

Metode penyampaian dan pembawaan materi oleh Prof. Titin berhasil menciptakan suasana yang aktif dan partisipatif. Setelah memberikan pertanyaan pemantik, peserta diberi waktu untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. Salah satu kelompok menyampaikan pendapatnya terhadap pertanyaan, “Mengapa politik uang telah menjadi hal yang lumrah di Indonesia?” Mereka berpendapat bahwa hal ini dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama, rendahnya kapasitas pemahaman masyarakat Indonesia mengenai bahaya politik uang, sehingga mereka tidak memahami urgensi untuk menolak berbagai praktik tersebut maupun cara menghadapinya. Kedua, kondisi kesejahteraan masyarakat Indonesia yang masih rendah jika dilihat dari aspek ekonomi. Lebih lanjut, kelompok ini menyampaikan bahwa dengan tingginya angka kemiskinan yang jauh melebihi jumlah masyarakat sejahtera, serta minimnya pemahaman masyarakat terhadap dampak buruk politik uang, maka kedua faktor ini menjadi penyebab utama suburnya praktik politik uang di Indonesia.

Pertanyaan selanjutnya adalah solusi untuk meminimalisir praktik politik uang di Indonesia. Kelompok lain mengemukakan pendapatnya melalui perwakilan mereka, Almira Putri Azzahra, salah satu peserta dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Almira mengemukakan bahwa salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi praktik politik uang adalah dengan menyelesaikan masalah yang menjadi faktor pendorong terjadinya kecurangan tersebut. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa masalah utama adalah kendala ekonomi, seperti yang telah disampaikan kelompok sebelumnya. Kondisi ini memudahkan masyarakat menerima tawaran uang dengan cara yang sederhana, dan kelompok yang menjadi target praktik politik uang ini adalah masyarakat kelas menengah ke bawah. Secara umum, solusi yang ditawarkan adalah dengan mensejahterakan masyarakat Indonesia terlebih dahulu, sambil memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya praktik politik uang.

Pada akhir sesi yang dipandu oleh Prof. Titin, para peserta diberikan selembar kertas yang berisi pertanyaan mengenai pengalaman dan tanggapan mereka terhadap forum yang telah berlangsung. Selain itu, peserta juga diminta untuk memberikan saran guna meningkatkan keproduktifan forum-forum serupa di masa depan.

 

Tags: #Politik#PP MuhammadiyahAnak MudademokrasiPemberdayaan Masyarakatpolitik uang
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Muhammadiyah Jadi Sorotan di Iran : Advokasi HAM Kelompok Rentan Dipresentasikan di Forum Internasional

Next Post

Audiensi LHKP PP Muhammadiyah ke PWM Jateng : Muhammadiyah Dorong Hutan Wakaf sebagai Laboratorium Ekologi dan Pemberdayaan Umat

Baca Juga

Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia
Berita Kegiatan

Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia

Juni 26, 2025
Diskusi Terfokus : Mencari Jalan Konstruksi Pengetahuan Lokal tentang Karst
Berita Kegiatan

Diskusi Terfokus : Mencari Jalan Konstruksi Pengetahuan Lokal tentang Karst

Juni 24, 2025
LHKP PP Muhammadiyah Dorong Penguatan Kapasitas Advokasi Melalui Sekolah Riset
Berita Kegiatan

LHKP PP Muhammadiyah Dorong Penguatan Kapasitas Advokasi Melalui Sekolah Riset

Juni 22, 2025
LHKP Cetak Periset-periset Andal, Bakal Diterjunkan untuk Dukung Advokasi Masyarakat
Berita Kegiatan

LHKP Cetak Periset-periset Andal, Bakal Diterjunkan untuk Dukung Advokasi Masyarakat

Juni 22, 2025
LHKP Jogja Rilis Kegiatan Anti Korupsi
Berita Kegiatan

LHKP Jogja Rilis Kegiatan Anti Korupsi

Juni 14, 2025
Rakornas LHKP Hasilkan Komitmen Perkuat Peran Advokasi Kebijakan Publik
Berita Kegiatan

Rakornas LHKP Hasilkan Komitmen Perkuat Peran Advokasi Kebijakan Publik

Juni 11, 2025
Next Post
Audiensi LHKP PP Muhammadiyah ke PWM Jateng : Muhammadiyah Dorong Hutan Wakaf sebagai Laboratorium Ekologi dan Pemberdayaan Umat

Audiensi LHKP PP Muhammadiyah ke PWM Jateng : Muhammadiyah Dorong Hutan Wakaf sebagai Laboratorium Ekologi dan Pemberdayaan Umat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia

    Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Audiensi LHKP PP Muhammadiyah ke PWM Jateng : Muhammadiyah Dorong Hutan Wakaf sebagai Laboratorium Ekologi dan Pemberdayaan Umat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Puasa Bersama di Wadas: PP Muhammadiyah Dukung Perjuangan Ekonomi Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LHKP PP Muhammadiyah Tegaskan Komitmen Advokasi Berbasis Riset dan Kolaborasi dalam RAKOR Wilayah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Politik Uang: Pemilih Muda Mendorong Demokrasi Untuk Indonesia Bermartabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Civitas Akademika UMY Gelar Aksi Damai Tolak Revisi UU TNI: Jaga Demokrasi, Lawan Kembalinya Dwifungsi TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Merespon Perpres Nomor 12 Tahun 2025 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Majelis Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

WIlayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

WIlayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

WIlayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Tautan Cepat

  • Profile
  • Publikasi
  • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra

Informasi Lainnya

  • Organisasi
  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Kontak

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • SatuMu
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Layanan

  • 0821 4350 0108
  • [email protected]
  • Kolom Aduan

Media Sosial

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Profil
  • Publikasi
  • Berita
    • Berita Kegiatan
    • Kabar LKHP
    • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.