Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
  • Profil
  • Publikasi
  • Berita
    • Berita Kegiatan
    • Kabar LKHP
    • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra
No Result
View All Result
Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
  • Profil
  • Publikasi
  • Berita
    • Berita Kegiatan
    • Kabar LKHP
    • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra
No Result
View All Result
Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
No Result
View All Result

Sisi Lain Ki Bagus Hadikusumo: Kesederhanaan dan Kepenulisan

jabar by jabar
Oktober 11, 2024
in Berita Kegiatan, Kabar LKHP, Opini, Program Kerja, Publikasi
Reading Time: 3 mins read
A A

Nama Ki Bagus Hadikusumo selalu muncul setiap menjelang 1 Juli yang merupakan Hari Lahir Pancasila – Ki Bagus adalah tokoh kunci disepakatinya Pancasila dengan lima sila yang kita tahu saat ini. Ki Bagus juga tercatat sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah mulai 1942 sampai 1953, kepemimpinan Muhammadiyah di tengah masa genting pra kemerdekaan dan masa revolusi Indonesia.

Ki Bagus memimpin Muhammadiyah menggantikan Mas Mansur dan digantikan oleh Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur. Ki Bagus menolak dipilih lagi menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah di usia ke-62 tahun, ketika Muktamar Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto.

Selain di Muhammadiyah, Ki Bagus juga dikenal sebagai tokoh besar nasional dengan kiprah luar biasa untuk meraih kemerdekaan. Bahkan bukan hanya melalui kecerdasannya, Ki Bagus juga menggerakkan kelompok muslim untuk meraih kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui Askar Perang Sabil (APS).

Peran dan kiprah Ki Bagus untuk kemerdekaan Indonesia dibuktikan dengan penganugerahan Bintang Mahaputra Adipradana, sebagai anggota BPUPKI dan PPKI 1945 berdasarkan KepRes RI No. 048/TK/Tahun 1992, tanggal 12 Agustus 1992, juga mendapat penghargaan berupa Bintang Republik Indonesia Utama, sebagai Tokoh Perancang Pembukaan UUD 1945 berdasarkan KepRes RI No. 072/TK/Tahun 1995 tanggal 7 Agustus 1995, dan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan KepRes RI No. 116/TK/Tahun 2015 tanggal 4 November 2015.

Ki Bagus Sosok yang Sederhana

Afnan Hadikusumo, cucu Ki Bagus  melalui Channel YouTube Mojokdotco dalam acara Putcast menyebutkan, Ki Bagus merupakan sosok yang sederhana meski beliau merupakan dari keluarga yang cukup di Kampung Kauman, Yogyakarta. Kesederhanaan itu dibawah oleh Ki Bagus sampai tua, misalnya pasca Indonesia Merdeka, Ki Bagus pernah ditawari mobil oleh Presiden Sukarno namun ditolak dengan alasan sudah terbiasa naik becak – laku sederhana yang khas melekat di tokoh-tokoh Muhammadiyah yang lain.

Padahal Ki Bagus ini merupakan anak dari Raden Haji Lurah Hasyim, seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang bertugas untuk urusan keagamaan di lingkungan keraton – kelas sosial terpandang di kalangan masyarakat waktu itu. Ki Bagus Hadikusumo merupakan anak keempat dari Lurah Hasyim dengan nama kecil Hidayat.

Gunawan Budiyanto (2019) menulis, Ki Bagus memiliki nama kecil Hidayat yang identik dengan kesantrian, yang kemudian berganti menjadi Ki Bagus Hadikusumo sebagai identitas baru seorang santri dari kalangan priyayi Jawa.

Meski masuk golongan priyayi, namun untuk urusan ekonomi Ki Bagus tidak seberuntung itu. Djarnawi Hadikusumo dalam Memimpin Itu Menderita “Riwayat Hidup Ki Bagus Hadikusumo” menceritakan, Ki Bagus adalah seorang ulama, mubalig, sekaligus pemimpin. Meski demikian jabatan-jabatan sosial dan keagamaan itu tidak digunakan oleh Ki Bagus untuk mendulang pundi-pundi ekonomi.

Ki Bagus membuka jalur ekonomi untuk keluarganya melalui berdagang, dia pernah mencoba bidang usaha batik sebagaimana masyarakat Kampung Kauman tapi gagal dan berhenti, lalu membuka toko dan menjadi agen obat produksi Apotek J. Van Gorkom milik orang Belanda yang dikenalnya, tapi toko itupun tidak berlangsung lama. Sempat juga menjual piringan hitam dan gramophone dari toko seorang Belanda H. Muller, namun nasib baik juga belum berpihak padanya.

Menekuni Dunia Kepenulisan

Setelah menjajal berbagai bidang usaha, Ki Bagus kemudian menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya yaitu dunia kepenulisan. Sebelum terjun menjadi pemimpin Muhammadiyah dan ke dunia politik nasional, Ki Bagus merupakan penulis yang bisa dikatakan prolifik di masa itu, khususnya untuk tema-tema tulisan keagamaan.

Untuk memenuhi dahaga literasinya – tidak hanya dari kitab-kitab berbahasa Jawa, mendorong Ki Bagus belajar bahasa asing seperti Bahasa Arab dari guru-gurunya di Kauman, termasuk juga belajar Bahasa Belanda dari beberapa orang Belanda kenalannya dan termasuk Djajasugita, belajar Bahasa Melayu dari Ngabehi Sosrosugondo, dan belajar Bahasa Inggris dari Mirza Wali Ahmad Baig seorang India Muslim yang sempat tinggal di Kampung Kauman.

Kemampuan bahasa tersebut menjadi bekal Ki Bagus untuk merujuk berbagai sumber inspirasi dari kitab-kitab karangannya. Pak Djarnawi menyebutkan kitab dan karangan Ki Bagus hampir semua diterbitkan dalam Bahasa Jawa. Ki Bagus beralasan karena murid-muridnya yang terdiri dari kaum pensiunan, priyayi, dan pegawai negeri meminta kitab-kitab itu ditulis dalam Bahasa Jawa supaya lebih meresap.

Kitab dan karangan Ki Bagus semua diterbitkan semasa penjajahan Belanda, namun ketika masa pendudukan Jepang dan Kemerdekaan tidak ada lagi. Hal itu disebabkan kesibukannya memimpin Muhammadiyah, pikiran dan tenaganya dicurahkan untuk perjuangan kemerdekaan dan pembinaan politik serta negara. Diantara kitab-kitab karangan Ki Bagus yang sudah diterbitkan antara lain:

  1. Tafsir Juz ‘Amma
  2. Ruhul Bayan, kitab yang memuat tafsir Surat Al Jumu’ah dan Al Munafiqun.
  3. Pustaka Iman, kitab yang meriwayatkan sejarh kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad dalam mengembangkan agama tauhid, dan rukun iman, serta enam perkara.
  4. Katresnan Jati (Cinta Sejati), terdiri dari 3 jilid. Kita ini menjelaskan tentang kewajiban muslim atas orang meninggal, ibadah-ibadah khusus, sampai menyoal tentang amalan-amalan yang tidak sesuai untuk orang meninggal.
  5. Pustaka Hadi, terdiri 6 jilid. Kitab Pustaka Hadi merupakan tafsir pilihan ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan hukum, ibadah, dan akhlak.
  6. Pustaka Islam, merupakan kitab yang menguraikan arti Rukun Islam – tata cara melaksanakan dan hikmahnya.
  7. Pustaka Ihsan, karangan terakhir yang terbit ini membahas tentang tasawuf dan hikmah amal.

Menurut Djarnawi Hadikusumo, di antara kitab-kitab tersebut yang paling diminati pembaca adalah Pustaka Iman, Katresnan Jati, dan Pustaka Ihsan. Kitab Pustaka Ihsan ini menurut para pembaca dapat memberikan ketenangan dan amat mengesankan. Selain tujuh kitab karangan Ki Bagus yang sudah terbit, sebenarnya ada beberapa yang belum sempat diterbitkan yaitu Tafsir Surat Al Ikhlas.

Tags: kabar daerahterkini
ShareTweetSendShareShare
Next Post

Refleksi Jum’at Pagi: Uswah Hasanah Nabi, Multidimensi

Baca Juga

Kabar LKHP

LHKP-MHH-MPKSDI akan Gelar Pelatihan Kepemimpinan Ideologi Nasional (PIKNAS) di UM Maluku Utara

Juni 28, 2025
Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia
Berita Kegiatan

Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia

Juni 26, 2025
Diskusi Terfokus : Mencari Jalan Konstruksi Pengetahuan Lokal tentang Karst
Berita Kegiatan

Diskusi Terfokus : Mencari Jalan Konstruksi Pengetahuan Lokal tentang Karst

Juni 24, 2025
LHKP PP Muhammadiyah Dorong Penguatan Kapasitas Advokasi Melalui Sekolah Riset
Berita Kegiatan

LHKP PP Muhammadiyah Dorong Penguatan Kapasitas Advokasi Melalui Sekolah Riset

Juni 22, 2025
LHKP Cetak Periset-periset Andal, Bakal Diterjunkan untuk Dukung Advokasi Masyarakat
Berita Kegiatan

LHKP Cetak Periset-periset Andal, Bakal Diterjunkan untuk Dukung Advokasi Masyarakat

Juni 22, 2025
LHKP Jogja Rilis Kegiatan Anti Korupsi
Berita Kegiatan

LHKP Jogja Rilis Kegiatan Anti Korupsi

Juni 14, 2025
Next Post
Refleksi Jum’at Pagi: Uswah Hasanah Nabi, Multidimensi

Refleksi Jum’at Pagi: Uswah Hasanah Nabi, Multidimensi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia

    Pertobatan Ekologis Lintas Iman : Seruan Profetik dari Agamawan untuk Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LHKP PP Muhammadiyah Tegaskan Komitmen Advokasi Berbasis Riset dan Kolaborasi dalam RAKOR Wilayah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Puasa Bersama di Wadas: PP Muhammadiyah Dukung Perjuangan Ekonomi Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Singkat Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LHKP-MHH-MPKSDI akan Gelar Pelatihan Kepemimpinan Ideologi Nasional (PIKNAS) di UM Maluku Utara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi Terfokus : Mencari Jalan Konstruksi Pengetahuan Lokal tentang Karst

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LHKP Jogja Rilis Kegiatan Anti Korupsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Majelis Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

WIlayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

WIlayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

WIlayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Tautan Cepat

  • Profile
  • Publikasi
  • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra

Informasi Lainnya

  • Organisasi
  • Redaksi
  • Pedoman Siber
  • Kontak

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • SatuMu
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Layanan

  • 0821 4350 0108
  • [email protected]
  • Kolom Aduan

Media Sosial

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Profil
  • Publikasi
  • Berita
    • Berita Kegiatan
    • Kabar LKHP
    • Opini
  • Program Kerja
  • Mitra
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.