Guwosari, Bantul – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar sosialisasi pengembangan Desa Wisata Guwosari berbasis budaya dan potensi lokal. Acara berlangsung di Banjaran Selarong, Guwosari, Jumat (18/7/2025) malam, mulai pukul 19.00 WIB.
Sosialisasi ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari Karang Taruna, pelaku UMKM, kelompok seni dan budaya, hingga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kegiatan tersebut menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antar-elemen masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata Guwosari yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya dan kearifan lokal.
Melalui program ini, PPK Ormawa IMM UMY berupaya mendorong pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Harapannya, Guwosari dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan dan mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ketua Tim PPK Ormawa IMM FISIPOL, Rasya Raditya, menyampaikan harapannya agar kegiatan sosialisasi ini dapat semakin mempererat kemitraan yang telah terjalin. “Semoga kita bisa menjalin silaturahmi yang lebih kuat. Tahun ini merupakan tahun kedua kami mengabdi dengan fokus pada pengembangan desa wisata di Guwosari, Bapak-Ibu sekalian”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum IMM FISIPOL UMY, Shidiq Setyo Adi Nugroho, dalam sambutannya menekankan bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat merupakan kesempatan berharga, tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan. “Izinkan kami untuk belajar bermasyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Tentunya, ini juga menjadi wujud nyata penanaman salah satu nilai IMM, yakni humanitas,” tuturnya.
Wakil Ketua Pokdarwis Guwosari, Miftah, turut menyambut baik kolaborasi yang terjalin.
“Kami sangat menerima niat belajar dari adik-adik, dan harapannya kita bisa terus bersinergi untuk memajukan wisata yang ada di Guwosari“, ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa juga menggelar diskusi bersama pelaku UMKM setempat. Para pelaku usaha memaparkan potensi produk unggulan Guwosari, seperti telur asin, roti gulung, keripik mangling, keripik kulit melinjo, aneka sambal, hingga kerajinan berbahan daur ulang. Namun, mereka mengakui bahwa kendala terbesar masih terletak pada aspek pemasaran dan promosi produk.
Dari hasil diskusi tersebut, muncul usulan untuk membuat katalog UMKM dan profil produk sebagai langkah strategis meningkatkan daya saing sekaligus memperluas jangkauan pasar. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya menghidupkan kembali daya tarik wisata Guwosari, sekaligus memperkuat ekonomi kreatif masyarakat setempat.
Selain itu, Pokdarwis Guwosari juga menekankan pentingnya pengembangan fasilitas wisata unggulan, seperti Gua Selarong dan bumi perkemahan. Upaya ini mencakup penyediaan sarana penunjang yang memadai, sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman berkunjung yang lebih nyaman dan berkesan. Dengan adanya fasilitas tambahan tersebut, diharapkan wisatawan tidak hanya datang untuk berkunjung singkat, tetapi juga termotivasi untuk menginap dan mengeksplorasi kehidupan masyarakat desa secara lebih mendalam.
Kegiatan sosialisasi ini mencerminkan komitmen bersama antara mahasiswa, pelaku UMKM, dan masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan Desa Wisata Guwosari yang berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya dan alam, tetapi juga pada pemberdayaan potensi lokal sebagai salah satu pilar penting dalam ekosistem pariwisata Kabupaten Bantul. Dengan sinergi yang terbangun, diharapkan Guwosari mampu tumbuh menjadi destinasi wisata yang memberi manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bagi seluruh lapisan masyarakat.